Rabu, 27 Januari 2010

BUDIDAYA BELUT 4

PASAR GODEAN perlu suplai belut segar 7 kuintal
kolam penampungan induk berukuran : 200 x 400 cm dgn kedalaman 80 cm
kolam pemijahan dan pendederan berukuran : 200 x 200 cm dgn kedalaman 100 cm
kolam pembesaran berukuran 500 x 500 cm dgn kedalaman 120 cm

disamping ukuran dan persyaratan lahan juga dilengkapi dgn media pemeliharaan dgn urutan dan ukuran antara lain sbb :
1. Jerami setinggi 40 cm
2. Pupuk urea 5 kg dan NPK 5 kg ( untuk kolam ukuran 500 x 500 cm dan perbandingannya )
3. Lumpur / tanah setinggi 5 cm
4. Pupuk kandang setinggi 5 cm
5. Pupuk kompos setinggi 5 cm
6. Lumpur tanah setinggi 5 cm
7. Cincangan batang pisang setinggi 10 cm
8. Lumpur / tanah setinggi 15 cm
9. Air setinggi 10 cm
10. Enceng gondok sebanyak 3/4 permukaan kolam. Media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses fermentasi selama kurang lebih 2 minggu sehingga siap untuk ditaburi benih/bibit belut yg akan dibudidayakan.

Pelaksanaan pengembangbiakan dpt di mulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yg baik agar hasilnya dpt maksimal. Bibit belut ini hrs dipilih yg sempurna atau normal dan singkirkan bibit yg tdk normal. Belut yg berkualitas ini akan menghasilkan keturunan yg baik, sehingga akan berkembang dgn baik pula.
belut berkualitas memenuhi persyaratan sbb :
1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tdk ada bekas luka gigitan
2. Gerakan lincah dan agresif
3. Penampilan sehat yg dicirikan tubuh keras dan tdk lemas manakala dipegang
4. Tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan
5. Umur antara 3-4 bulan

Ciri ciri belut yg baik dpt dikenali dari penampilan :
1. Induk belut jantan : beukuan panjang lebih 40 cm, prmukaan kulit lebih gelap/ abu2, bentuk kepala tumpul, umur lebih dai 10 bln
2. Induk belut betina : beukuan pjg antara 20-30 cm, permukaan kulit lbh cerah dan warna putih kekuningan pd perutnya, benuk kepala runcing, umur dibawah 9 bln. Belut ini mudah berkembang biak di alam terbuka dan tdk sulit dibudidayakan dikolam yg menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yg cukup menjanjikan.
Pemasaran belut baik budidaya maupun tangkapan akan dijamin oleh Koperasi Usaha Cipta Mandiri Yogyakarta.
perkembang biakan belut setahun sekali, akan dimulai dgn belut jantan membuat lubang menyerupai huruf '' U '' dan gelembung udara yg menarik belut betina.

Perkawinan akan terjadi pd lubang dan telur akan bertaburan dibwh gelembung udar yg menyerupai busa. Telur 2 ini selanjutnya akan dicakup oleh belut jantan untuk ndietaskan dilubang persembunyian dgn pengawasan belut jantan selama 9-10 hari dialam terbuka dan 12-14 hari dikolam pemijahan. Belut muda ini akan mencari makan sendiri dan lepas dari belut jantan setelah 15 hari.

Seara slami belut memakan binatang lain yg lemah, karna itu mereka hrs membuat lubang perangkap yg menyerupai terowongan yg berkelok agar mangsanya tidak mudah lepas.

Belut ini dpt dipanen setelah penaburan selama 3 bulan untuk pasar lokal namun untuk ekspor minimal 6 bulan. Kolam seelah panen diperbaiki dan digani media pemeliharaannya agar zat renik yg diperlukan pemeliharaan berikutnya dapat tersedia cukup.

BUDIDAYA BELUT 2

1.SEJARAH SINGKAT
Belut merupakan jenis konsumsi ikan air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang dan hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang kecil. Biasanya hidup disawah-sawah, rawa/lumpur dan kali-kali kecil. Di Indonesia sejak thn 1979, belut mulai dikenal dan digemari hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas eksport.

2.SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan belut inoternasional terpust di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis, dan Malaysia. sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada didaerah Yogyakarta dan didaerah Jawa Barat. Didaerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut2 tangkapan dari alam atau rebagai pos penampungan.

3.JENIS KLARIFIKASI
Jenis belut ada 3 macam yaitu : beliut sawah, belut rawa, dan belut kali/laut

4.MANFAAT
Manfaat dari budidaya belut adalah :
1.Sebagai penyediaan sumber protein hewani
2.Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari
3.Sebagai obat penambah darah

5.PERSYARATAN LOKASI
Secara klimatologis ikan belut tidak memerlukan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian budidaya ikan belut dpt beradadidataran rendah ataupun dataran tinggiu. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.

kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh, dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik, kondisi tanah dasar tidak beracun.

Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat celcius.

Pada prinsipnya kondisi perairan adlah air yang hrs bersih dan kaya akan oksigen terutama untuk bibit /benih yg msh kecil yaitu uk 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tdk memilaihkualitas air dan dpt hidup diair yg keruh.

6.PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1.Penyiapan sarana dan peralatan
a.Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut hrs dibedakan antara lain : kolam induk/ pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5cm), dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yg masing2 dibutuhkan wkt 2 blan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8cm sampai menjadi uk.15-20cm dan untuk pemeliharaan belut dgn uk.15-20cm sampai menjadi 30-40cm.
b.Bangunan jenis2 kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.
c.Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/mtr2, untuk kolam pendederan (ukuran 1-2cm) daya tampungny 500ekor/m2. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam belut konsumsi thp pertama (ukuran 5-8cm) daya tampungnya 100ekor/m2. Serta kolam belut konsumsi thp kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenankelak berukuran 30-50cm.
c. Pembuatan kolam belut dgn bahan bak dinding tembok/disemen dan daar bak tidak perlu diplester.
d.Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yg selalu ada, alat penangkapan yg diperlukan, ember plastik dan peralatan2 lainnya.
e.Media dasar kolam terdiri dari bahan2 organik seperti pupukkandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yg masih kosong untuk laoisan oertama diberi sekam padi setebal 10cm, diatasnya ditimbun dgn pupuk kandang setebal 10cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dgn ikatan2 merang/jerami kering. Setelah tumpukan2 bahan organik seleai dibuat (tebal seluruhnya 30cm), barulah air dialirkan kedlm kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50cm (bhn organik + air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiRKAN beberapa saat agar samapi menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut2 diluncurkan kedalam kolam.

2. Penyiapan bibit

CARA BUDIDAYA BELUT

Belut Tantangan dan masa depan
Budidaya belut saat ini dirasa sangat menguntungkan mengingat permintaan dalam dan luar negeri terus meningkat. Namun belut alam yang bebas sangat sulit ditemukan.
Penggunaan pestisida pemberantas hama dilahan pertanian ternyata berdampak menghilangnya sebagian spesies hewan termasuk belut. Hal ini sangat memprihatinkan bila dilihat dari segi keseimbangan alam. Kelestarian alam merupakan tanggungjawab bersama penghuni bumi.

Budidaya belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang mempunyai lahan sempitpun dapat memelihara belut. Secara teknis budidaya dan pemeliharaan belut (monopterus albus) hanya memerlukan perhatian dalam memilih tempat/ lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan, pemilihan benih, perkembangbiakan belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. Disisi lain kita memerlukan tata cara panen,pasca panen,

PEMBUATAN KOLAM

Kolam penampungan induk uk. 200 x 400 x 80cm, kolam pemijahan/pendederan uk.200 x 200 x 100cm, kolam pembesaran uk. 500 x 500 x 120cm

SUSUNAN
Kolam budidaya belut menggunakan media pemeliharaan sebagai tempat hidup berupa tanah/lumpur sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah padi yang dibusukan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan NPK dengan perbandingan kurang lebih sebagai berikut.
Lapisan paling bawah berupa tanah/lumpur setebal 20cm
1.Lapisan pupuk kandang setebal 5cm
2.Lapisan tanah / lumpur setebal 10cm
3.lapisan pupuk kompos setebal 5cm
4.Lapisan tanah / lumpur setebal 10cm
5.Lapisan jerami padi setebal 15cm yang diatasnya ditaburi pupuk urea 2,5kg dan NPK 2,5kg untuk ukuran kolam 500 x 500cm. Perbandingan berlaku untuk ukuran lebih kecil.
6.Lapisan tanah / lumppur setebal 20cm
7.Lapisan air dengan kedalaman 15cm yang ditaburi secara merata potongan batang pisang sampai menutupi permukaan kolam
Seluruh media ini didiamkan agar terjadi proses fermentasi yang nantinya akan menjadi sumber makanan belut. Didiamkan selama kurang lebih 2 minggu.

CIRI INDUK BELUT JANTAN
Panjang lebih dari 40cm, warna permukaan kulit gelap/abu-abu, bentuk kepala tumpul, usia diatas 10 bulan.

CIRI INDUK BELUT BETINA
berukuran panjang 20-30cm, warna permukaan kulit cerah/lebih muda, warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut, bentuk kepala runcing, usia dibawah 9 bulan.
PERKEMBANGAN BELUT
Belut berkembang biak secara alami dialam terbuka dan dapat dikembang biakan secara normal dengan media kolam yamg memenuhi syarat. Belutb secara alami memiliki musim kawin selama musim hujan (4-5 bulan) dimalam hari dgn suhu 28'c atau lebih. Musim kawin ini ditandai dengan berkeliarannya belut jantan kepenjuru kolam, terutama ketepuian dan dangkal yang akan menjadi lubang perkawinan belut. Lubang berbentuk U dimana belut jantan akan membuat gelembung busa diatas air untuk menarik perhatian belut betina, namun belut jantan menunggu pasangannya ditempat yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar lubang, dibawah busa dan setelah dibuahi akan dicakup pejantan untuk disemburkan dilubang persembunyian yang akan dijaga belut jantan.
PENETASAN
Telur-telur ini akan menetas setelah 9-10 hari, tetapi dalam pendederan menetas pd hari ke 12-14. Anak-anak belut ini memiliki kulit kuning yang akan berangsur-angsur menjadi coklat. Belut jantan akan tetap menjaga sampai belut muda berusia 2 minggu atau mereka meninggalkan sarang penetasan untuk mencari makan sendiri.

sumber : trimudilah.wordpress.com/2006/12/05/budidaya-belut-3/

Cari Blog Ini